Rabu, 11 Agustus 2010

Persiapan PWN


BANDA ACEH - Provinsi Aceh menjadi tuan rumah pelaksanaan perkemahan Wirakarya Nasional yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Nopember 2010.  

"Berbagai persiapan terus kami lakukan, terutama terkait dengan lokasi utama perkemahan. Hingga saat ini, tercatat 14 negara kawasan Asean dan Timur Tengah juga sudah mendapat konfirmasi mengirimkan delegasinya," kata sekretaris Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Aceh, Ahmad Syauki, di Banda Aceh, tadi pagi.  

Perkemahan Wirakarya Nasional itu akan diikuti sedikitnya 8.000 orang anggota Pramuka di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut digelar di bumi perkemahan komplek Taman hutan rakyat (Tahura) Saree, kabupaten Aceh Besar, atau sekitar 72 kilometer arah timur Kota Banda Aceh.  

Disebutkan, kegiatan kepanduan itu akan berlangsung selama sepekan. Hingga saat ini, lima negara di Timteng dan sembilan dari Asean telah mengkonfirmasi untuk mengirimkan delegasinya.  

 "Perkemahan tersebut merupakan pertama kali diselenggarakan di Aceh dengan harapan bisa berlangsung sukses. Kami sangat berharap dukungan semua pihak untuk menyukseskan kegiatan ini," tambahnya.  

Disebutkan, pihak penyelenggara saat ini sedang melakukan upaya pemetaan dan persiapan areal perkemahan. Lahan yang dibutuhkan untuk areal perkemahan Wirakarya Nasional itu mencapai seluas 120 hektar.  

Adapun agenda yang menjadi fokus kegiatan itu antara lain sanitasi di pondok pesantren, desa bersih dan paket wisata ke Kota Sabang.  

"Empat wilayah yang menjadi target sanitasi pondok pesantren dan desa bersih kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional itu yakni Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Jaya dan Kota Banda Aceh," katanya.  

Setiap paket kegiatan itu akan dilakukan melalui sistem rotasi. Artinya, para peserta secara bergilir akan memperoleh kesempatan mengunjungi titik-titik yang telah ditentukan atau disebut dengan sub kamp.  

Untuk paket wisata, merupakan terbanyak pesertanya yakni mencapai 800 peserta/hari.   

"Untuk paket wisata ke Sabang itu cukup banyak, dan kami memastikan tidak ada masalah dengan transportasi. Ini juga bagian dari upaya kita dalam mempromosikan potensi wisata daerah ini, khususnya Sabang," tambahnya.         

Digelarnya perkemahan nasional di Aceh itu juga sebagai upaya untuk membangun kembali citra kepramukaan di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.  

"Saat konflik, kegiatan kepramukaan di Aceh mengalami banyak kendala, dan melalui perkemahan ini kita ingin menunjukkan khususnya kepada rakyat bahwa Pramuka adalah bagian dari pengabdian masyarakat," katanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar